Kamis, 30 Mei 2013

musik klasik




           Sekilas tentang musik klasik. Instrumen dari musik ini dapat membuat siapa saja yg mendengarnya menjadi sejuk hatinya. :) Musik klasik juga mempunyai beberapa manfaat bagi kesehatan. Diantaranya meningkatkan kecerdasan janin dalam kandungan, menyeimbangkan otak kanan dan kiri, dan dapat meningkatkan kesehatan. 

              Berikut adalah sedikit penjelasan tentang sejarah musik klasik.  musik klasik adalah komposisi musik yang lahir dari budaya Eropa sekitar tahun 1750-1825. Biasanya musik klasik digolongkan melalui periodisasi tertentu, mulai dari periode klasik, diikuti oleh barok, rokoko, dan romantik. Menurut Friedrich Blume, musik klasik adalah “karya seni musik, yang sempat mengintikan daya ekspresi dan bentuk bersejarah sedemikian hingga terciptalah suatu ekspresi yang meyakinkan dan dapat bertahan terus”. Beberapa komponis zaman klasik adalah Joseph Haydn Muzio Clementi, Johann Ladislaus Dussek, Andrea Luchesi, Antonio Salieri dan Carl Philipp Emanuel Bach, walaupun mungkin komponis yang paling terkenal dari zaman ini adalah Wolfgang Amadeus Mozart dan Ludwig van Beethoven.

          Mengutip salah satu pernyataan dari filsuf ternama Aristoteles bahwamusik mempunyai kemampuan mendamaikan hati yang gundah, mempunyai terapi rekreatif dan menumbuhkan jiwa patriotisme" . Itulah kekuatan dibalik musik yang kadang tidak pernah terpikirkan, musik yang menyentuh intuisi seseorang dapat mempengaruhi pemikiran dan karakter orang tersebut jika berkali-kali didengarkan. Benar - benar dampak musik yang luar biasa. Berbahanya jika kita mendengar lagu yang "menyimpang atau sesat" (karena ada beberapa lagu yang mengandung lirik-lirik tentang pemujaan terhadap iblis ),hal tersebut secara tidak sabar akan mempengaruhi jiwa kita. Maka dari itu perlu selektif dalam mendengarkan suatu lagu.



              Kembali ke musik klasik dengan manfaatnya bagi kita, terbesit suatu pertanyaan kenapa musik klasik bisa meningkatkan kecerdasan janin dalam kandungan serta menyeimbangkan otak kanan dan kiri. Setelah saya mencari tahu jawabannya dari berbagai sumber, berikut adalah penjelasan singkatnya.

              Musik terbukti tidak cuma materi hiburan yang memanjakan telinga. Alunan suara yang berirama ini bisa dimanfaatkan untuk merangsang janin agar kelak menjadi anak cerdas dan kreatif. Bahkan musik bisa dipakai untuk menyembuhkan orang yang sakit. Hal itu diungkapkan dr. Radix Hadriyanto Sp.A, spesialis anak RS Adi Husada Undaan Wetan Surabaya pada saat seminar ”Optimalisasi Tumbuh Kembang Bayi dan Anak”.

                  Menurut dr. Radix, jika ingin mempunyai anak yang cerdas, hendaknya orang tua mengoptimalisasi anak sejak dini. ”Semua orang tua pasti menginginkan anak yang berotak cerdas dan lincah. Namun mereka belum banyak mengetahui bagaimana cara merawat anak agar kelak menjadi kebanggaan orang tua,” tukas beliau.

                   Dua hal penting yang sangat dianjurkan oleh dr. Radix agar orang tua mempunyai anak yang cerdas, merawat dengan benar dan memberinya musik klasik yaitu Mozart. Dikatakan bahwa alunan musik klasik karya Wolfgang Amadeus Mozart efektif merangsang otak bayi. Jenis musik Mozart ini menurutnya dapat merangsang perkembangan sel-sel otak pada janin. Rangsangan ini sangat penting karena masa tumbuh kembang otak yang paling pesat terjadi sejak awal kehamilan hingga bayi berusia tiga tahun. Cara yang dilakukannya pun tidak sembarangan. Menurutnya ada aturan-aturan khusus, termasuk durasi waktu yang digunakan. 

              Lebih lanjut beliau menjelaskan, berbagai area di otak secara tak terduga ternyata terlibat ketika kita melakukan interpretasi, mendengarkan, atau memainkan musik. Area inilah yang berperan pada proses berpikir secara analitis. Musik mempengaruhi otak dan keadaan emosi dan suasana hati seseorang. Intelegensia manusia berkaitan erat dengan fungsi-fungsi fisiologis dari otak. Penelitian neurologis yang dilakukan memang membuktikan bahwa terjadi peningkatan aktivitas bagian frontal otak kanan dan bagiantemporo-parietal otak kiri pada manusia yang mendengarkan musik Mozart. Uraian tersebut menjelaskan tentang peran musik klasik bagi janin dalam kandungan, selanjutnya adalah penjelasan mengapa musik klasik bisa menyeimbangkan otak kanan dan kiri.

              Pimpinan International Brain Academy (IBA) Indonesia, Jong Ren Young mengatakan, memainkan musik klasik dapat membantu menyeimbangkan fungsi antara otak kiri dan kanan. "Secara umum, orang Asia dilahirkan secara genetik dengan fungsi otak kanan lebih dominan," katanya di sela pergelaran "Asia IBA Concert Tour 2009-2010" di IBA Semarang.
         
         Padahal, beliau mengatakan, penggunaan otak kanan saja tanpa memperhatikan otak kiri tidak akan cukup, terutama berkaitan dengan cara berpikir logis yang dipengaruhi oleh fungsi otak kiri. Menurut beliau, otak kanan berfungsi untuk memberikan fantasi, apresiasi seni, dan sebagainya, sementara otak kiri bertugas dalam pemecahan masalah, sehingga harus digunakan secara seimbang. Beliau mengatakan, keadaan tersebut berbeda dengan orang-orang Barat yang memang terlahir secara genetik dengan fungsi otak kiri biasanya lebih dominan dibandingkan dengan otak kanan. "Hal ini dibuktikan dengan kemunculan nama-nama para ahli di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang berasal dari Barat, sedangkan ilmuwan dari Asia hampir tidak dapat ditemui,"pernyataan beliau.

         Oleh karena itu, kata dia, untuk menyeimbangkan fungsi otak kanan dan kiri dapat dilakukan dengan cara memainkan musik klasik.

            Demikian artikel sekilas tentang musik klasik, saya juga baru-baru ini tertarik dengan musik klasik dan mencari referensi tentang musik ini. Jika ada penjelasan yang kurang, saya mohon maaf. Namanya juga baru belajar. #hehehe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar